Pertanyaan
Anda sebagai humas sebuah perusahaan rokok yang sedang bermasalah. Masalah pertama, dengan pemerintah, ada rencana pemerintah untuk membatasi produk rokok, dan menaikkan cukai rokok dalam rangka meningkatkan pendapatan Negara. Sekaligus memperkecil dampak buruk rokok. Masalah kedua protes dari masyarakat sekitar karena permintaan mereka untuk direkrut sebagai tenaga kerja tidak mendapat respon dari perusahaan dan adanya dampak lingkungan.
Diskusikan melalui kelompok masing – masing :
1. Kemukakan jawaban Anda berdasarkan kajian teori.
2. Berikan jalan keluar untuk menyelesaikan 2 masalah di atas berdasarkan kewenangan Anda sebagai humas perusahaan.
3. Kemukakan langkah – langkah sistematis dari kedua permasalahan perusahaan Anda di atas.
Tanggung Jawab Sosial dan Humas.
1. Tanggung jawab Humas terhadap masyarakat dan lingkungan.
2. Tanggung jawab Humas terhadap Pemerintah.
Jawaban
Humas harus melakukan pendekatan cara hubungn pemerintah (Government Relation), Government Relations merupakan suatu hubungan perusahaan dengan pemerintah pemerintah, yang erat hubungannya dengan lembaga legislatif, peraturan pemerintah dimana dalam hal ini, PR memerlukan keahliah khusus untuk mencapai hasil positif yang dapat di terima oleh publik melalui perencanaan pemerintahan. GR dapat bergerak dalam bidang-bidang seperti alokasi, kesehatan, pertahanan, energi, lingkungan, jasa keuangan, keamanan dalam negeri, kebijakan pajak, telekomunikasi dan transportasi.
Praktisi PR dalam hal ini bertugas untuk menjadi konsultan/memecahkan/menasihati pemerintahan dalam masalah-masalah tertentu :
GR ( Government Affair ), mendukung klien sebelum mengambil keputusan utama dalam pemerintahan sehari-hari. Memerlukan kerja yang simultan yang menyangkut 2 strategi utama :
1. Offense – dalam hal ini, PR bertugas untuk ”move the desimal point” dimana PR harus membagi bagian fraksional dari suatu kegiatan pemerintah. Ini mungkin melibatkan penyusutan jadwal yang lebih pendek dalam kode pajak atau memperluas definisi untuk menyertakan teknologi baru yang akan memenuhi syarat untuk dana pemerintah.
2. Deffense – Bekerja dengan koalisi di sektor swasta dan pejabat pemerintah untuk memblokir peraturan pemerintah dari yang berdampak negatif neraca korporasi. Hal ini mungkin termasuk ketentuan-ketentuan dalam kesehatan, reformasi peraturan atau undang-undang iklim yang mempunyai efek negatif atau yang tidak seimbang pada korporasi.
Selain itu, Humas selanjutnya menerapkan strategi yang ditujukan kepada pelanggan seara langsung (adanya interaksi dengan pelanggan, klien dan prospek penjualan. Strategi itu yakni Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relation Manager) yang merupakan sebuah strategi diterapkan secara luas untuk mengelola perusahaan interaksi dengan pelanggan , klien dan prospek penjualan. Ini melibatkan penggunaan teknologi untuk mengatur, otomatis, dan sinkronisasi proses bisnis-terutama penjualan kegiatan, tetapi juga orang-orang untuk pemasaran , layanan pelanggan , dan dukungan teknis . Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik, dan menang klien baru, memelihara dan mempertahankan perusahaan yang telah memiliki, menarik klien mantan kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan pelayanan klien. Customer relationship management menggambarkan suatu perusahaan -strategi bisnis yang luas termasuk departemen-antarmuka pelanggan serta departemen lainnya.
Tiga fase di mana CRM mendukung hubungan antara bisnis dan pelanggannya adalah untuk:
1. Memperoleh: CRM dapat membantu bisnis memperoleh pelanggan baru melalui manajemen kontak, menjual, dan pemenuhan.
2. Meningkatkan: web-enabled CRM dikombinasikan dengan alat layanan pelanggan menawarkan layanan pelanggan dari tim penjualan dan layanan spesialis, yang menawarkan kenyamanan pelanggan-stop belanja satu.
3. Mempertahankan: dan perangkat lunak database memungkinkan untuk usaha mengidentifikasi dan penghargaan dan pelanggan setia mengembangkan dan pemasaran bertarget hubungan inisiatif. Pemasaran CRM.
Lepas dari teori di atas, sebagai humas tentu mengetahui bahaya dari merokok karena dapat menyebabkan serangan jantung, impotensi, dan penyakit lainnya. Itulah tulisan yang biasanya ada di bungkus rokok. Tapi entah kenapa tetap saja banyak orang yang merokok, bahkan jumlahnya bertambah dari tahun ke tahun. Anak-anak pun menjadi seorang pecandu rokok yang cukup parah sejak dini. Rokok menjadi momok bagi pemerintah untuk diperangi karena bisa merusak generasi masa depan. Namun selain hal negatif tersebut ada juga beberapa kontribusi rokok pada negara ini. Selain itu, rokok membuat paru-paru kita penuh dengan asap hitam yang mematikan.
Pada tahun 2007 silam, pemerintah di provinsi DKI Jakarta mengeluarkan peraturan daerah (perda) DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2005 yang melarang merokok di tempat umum dengan sanksi yang cukup berat, yakni kurungan badan selama 6 bulan di penjara atau denda uang sebesar Rp. 50.000.000,- / lima puluh juta rupiah. Kenyataan yang terjadi di lapangan adalah banyak warga masyarakat yang merupakan perokok aktif banyak yang merokok di tempat-tempat yang termasuk dalam kategori kawasan dilarang merokok. Walaupun sudah ada tempat khusus merokok bagi para perokok, terkadang masih banyak orang yang merokok seenaknya sendiri tanpa menghiraukan kenyamanan dan kesehatan orang lain. Penegakan hukum sanksi merokok di tempat umum harus ketat dan melibatkan partisipasi masyarakat dengan hadiah. Misal warga bisa merekam orang yang merokok di tempat umum untuk diadukan ke pihak yang berwajib dengan imbalan tertentu yang menggiurkan. Tentu saja hal ini akan membuat masyarakat shock therapy agar takut untuk merokok di kawasan umum. Namun hal ini belum tentu disukai banyak orang. Banyak oknum politisi yang suka merokok sembarangan di tempat umum sehingga pelaksanaan pemungutan denda tersebut bisa dihambat total.
Kemudian sebagai humas harus mengidentifikasi krisis, dimana krisis merupakan situasi yang merupakan titik balik (turning point) yang dapat membuat sesuatu tambah baik atau tambah buruk. Jika dipandang dari kaca mata bisnis suatu krisis akan menimbulkan hal-hal seperti berikut :
1. Intensitas permasalahan akan bertambah.
2. Masalah akan dibawah sorotan publik baik melalui media masa, atau informasi dari mulut ke mulut.
3. Masalah akan menganggu kelancaran bisnis sehari-hari.
4. Masalah menganggu nama baik perusahaan.
5. Masalah dapat merusak sistim kerja dan menggoncangkan perusahaan secara keseluruhan.
6. Masalah yang dihadapi disamping membuat perusahaan menjadi panik, juga tidak jarang membuat masyarakat menjadi panik.
7. Masalah akan membuat pemerintah ikut melakukan intervensi.
Adapun level perkembangan krisis menurut pendapat Steven Fink (1986) dapat dikategorikan kedalam empat level perkembangan, yakni :
1). masa prekrisis (predromal crisis stage)
2). masa krisis akut (acute crisis stage)
3). masa krisis kronis (chronic crisis stage)
4). masa resolusi krisis (crisis resolution stage)
Masa pre-krisis
Suatu krisis yang besar biasanya telah didahului oleh suatu pertanda bahwa bakal ada krisis yang terjadi. Masa terjadinya atau munculnya pertanda ini disebut masa pre-krisis.
Masa Krisis Akut (Acute stage).
Bila pre-krisis tidak dideteksi dan tidak diambil tindakan yang sesuai maka masa yang paling ditakuti akan terjadi.
Masa kronis krisis.
Masa ini adalah masa pembersihan akibat dari krisis akut. Masa ini adalah masa ‘recovery’, masa mengintrospeksi kenapa krisis sampai terjadi. Masa ini bagi mereka yang gagal total menangani krisis adalah masa kegoncangan manajemen atau masa kebangkrutan perusahaan. Bagi mereka yang bisa menangani krisis dengan baik ini adalah masa yang menenangkan.
Masa kronis berlangsung panjang, tergantung pada jenis krisis. Masa kronis adalah masa pengembalian kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Masa kesembuhan dari krisis.
Masa ini adalah masa perusahaan sehat kembali seperti keadaan sediakala. Pada fase ini perusahaan akan semakin sadar bahwa krisis dapat terjadi sewaktu-waktu dan lebih mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Dan langkah selanjutnya melakukan analisis untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan, memberikan keputusan dengan informasi yang lengkap dan teknik, baik sikap ataupun moral.
Disini sebagai humas memiliki tugas yang terbagi menjadi 2, yakni tugas dengan pemerintah dan dengan masyarakat.
Tugas dengan pemerintah
1. Meyakinkan pemerintah agar produk perusahaannya tetap berproduksi dan tidak dibatasi
2. Memberikan laporan tentang bahan bahan yang terkandung dalam rokok
3. Meminimalisir bahan bahan yang berbahaya di dalam rokok
4. Tetap mendukung rencana awal pemerintah dalam membatasi produk rokok dan menaikan cukai ( menaikan harga rokok , membuat kemasan lebih seram )
5. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya rokok
Tugas dengan masyarakat
1. Memberikan pengertian kepada masyarakat mengenai kondisi perusahaan yang kurang baik / krisis
2. Perusahaan melakukan kerja sama dengan perusahaan lain, seperti perusahaan korek api
3. Melakukan kebijakan – kebijakan perusahan sebagai berikut :
• Melakukan penurunan masa kerja / pensiun
• Pemotongan gaji karyawan sampai waktu yang tidak ditentukan
• Memberikan pilihan yang sulit kepada karyawan
• Mempertegas peraturan bagi yang melanggar